Jumat, 19 Oktober 2012

Sejarah Bahasa Indonesia


Sejarah Bahasa Indonesia

Asal B.indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu.Pada 28 oktober 1928 diresmikan sebagai bahasa nasional.Nama baru itu bersifat politis.Sifat politisnya adalah adanya rasa bersatu yg ditimbulkannya,semangat untuk berjuang bersama, mengejar kemerdekaan.Sesungguhnya perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia berlangsung secara perlahan-lahan dan terus menerus. Jika diperhatikan bahasa Indonesia yg kita gunakan dewasa ini tidak lagi sama dg bahasa Melayu yg dipakai pada jaman Tun Muhammad Sri Lanang, tidak juga sama dengan bahasa Indonesia pada jaman Balai Pustaka.Sebagai suatu bahasa yg hidup dan dipakai oleh rakyat yg terdiri atas berbagai suku dan masing-masing mempunyai bahasa daerah sendiri.Perkembangannya demikian pesat sebagai dampak hidup di tengah-tengah percaturan politik dan budaya luar/asing.Pengaruh itu tidak terbatas pd pemungutan kata-kata tetapi juga pada struktur kata dan kalimat.

FAKTOR PENYEBAB DIANGKATNYA BAHASA MELAYU MENJADI BAHASA INDONESIA
  1. Sejarah  membantu penyebaran bahasa Melayu yg merupakan lingua franca  di                Indonesia.Yaitu sebagai bahasa perdagangan  karena Malaka pd masa  jayanya menjadi                 pusat perdagangan, pusat pengembangan agama Islam. Pengaruh terhadap bahasa Indonesia  juga besar.
  2. Bahasa Melayu mempunyai sistem  sederhana dari sisi fonologi, morfologi, dan  sintaksis. Mudah dipelajari dan tidak  adanya tingkatan bahasa.
  3. Faktor Psikologi yaitu bahwa suku Jawa dan Sunda dg sukarela menerima   bahasa Indonesia  sebagai bahasa Nasional ada keikhlasan mengabaikan semangat dan rasa kesukuan karena sadar perlunya kesatuan dan  persatuan.
  4. Kesanggupan  bahasa itu sendiri  menjadi faktor penentu. Sehingga  menjadi bahasa kebudayaan yang dalam  arti luas.
PERIODE BERSEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU MENJADI BAHASA INDONESIA
1.       Periode pertama:
                bahasa melayu tertua dpt dilihat pada 4 batu bersurat yg ditemukan di Palembang, Jambi, dan Bangka yg berupa piagam huruf hindu tertanggal tahun Syaka 604, 605, dan 608 yang kira-kira sesuai dg tahun Masehi 682, 683, dan 686. Bahasa Sriwijaya pd batu itu merupakan bahasa Melayu tertua, berabad-abad lebih tua dari bahasa Jawa Kuno.
2.       Periode kedua:
          Pada masa Malaka jaya di abad ke-15 bahasa dan kesusastraan melayu berkembang. Perkembangannya dipengaruhi oleh agama Islam yg dibawa saudagar dari Persia, Gujarat, dan Pasai. Untuk pengembangan Islam inilah bahasa Melayu digunakan. Tak lama pada thn 1511 Malaka ditaklukkan Portugis, tak ada yg tersisa Kesusastraan Melayu yg tersimpan diperpustakaan istana habis musnah dimakan api. Sultan Mahmud Syah menyingkir ke Pahang.
3.       Periode Ketiga:
                           Masa dibangunnya kembali kesusastraan  Melayu di Johor, Sebagai pengganti kesusastraan yg musnah itu “SEJARAH MELAYU” yg ditulis Tun Muhammad Sri Lanang 1616. Kesusastraan dari Johor inilah yg disebut  susastraan Melayu.
4.       Periode keempat:
                  Permulaan abad ke-19 masa pujangga Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Ia peranakan Arab, ialah yg mengecam bangsa Melayu yg dikatakannya tak ada perhatian  terhadap bahasa dan kesusastraan Melayu. Buku peninggalannya “ Hikayat Abdullah  dan Syair perihal Singapura dimakan Api” pd karya ini jelas terlihat sifat karangannya tdk istanasentris dan ia dianggap sebagai pembaharu kesusastraan Melayu.
5.       Periode kelima:
                 Pada periode ini kita memasuki abad ke-20. di awal abad ini perkembangan bahasa Melayu menuju ke bahasa Indonesia. Awalnya perkembangannya agak lambat tetapi pasti. Hal-hal yg mendorong bahasa Melayu menuju bahasa Indonesia antara lain pergerakkan politik, itulah sebabnya pada 28 oktober 1928 ada “Sumpah Pemuda.”

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
1.     Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuysen, dimuat di dalam KITAB LOGAT MELAYU. Oleh gubernur Belanda telah ditetapkan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah bumiputera.
2.       Pada tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan taman bacaan rakyat( commissie voor de volkslectuur) yg pada tahun1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Barulah thn  20-an BP menunjukkan kemajuan sampai perang dunia ke-2.             Tidak hanya “Siti Nurbaya” yg diterbitakan tetapi juga “Salah Asuhan” dll.BP juga menerbitkan majalah   Seri Pustaka, Panji Pustaka dll yg membantu penyebaran bahasa Melayu.
3.   Tahun 1918 tepatnya 25 juni ke luar         ketetapan ratu Belanda yg memberi       kebebasan kepada anggota dewan         rakyat (volkskraad) untuk            menggunakan bahasa Melayu   (Indonesia) dlm perundingan-            perundingan. Hal tsb juga di dorong dg adanya /berdirinya organisasi dan         partai politik kepemudaan masa itu.
4.     Thn 1933 resmi didirikan  Angkatan Sastrawan Muda yaitu  PB (Pujangga Baru). Di bawah pimpinan St. Takdir Alisjahbana dkk. Pada masa ini boleh  dikatakan Bahasa Indonesia yg sebenarnya telah dimulai.
5. Tahun 1938 terjadi konggres Bahasa Indonesia yg pertama di Solo yg semakin mengukuhkan    kedudukan Bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat.
6.       Pada pendudukan Jepang (1942-1945) merupakan masa penting juga, karena tiba-tiba Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama baik dlm percakapan sehari-hari maupun dlm lingkungan resmi.
7. Tahun 1945 Jepang menyerah pada Sekutu dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, di sinilah peristiwa mahapenting bagi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memperoleh kedudukan yg lebih pasti menjadi bahasa Nasional, bahasa Kesatuan, bahasa Resmi dan Bahasa negara di Negara Republik Indonesia.Pada masa ini tumbuh angkatan baru sastrawan yaitu Angkatan 45 yg telah membawa Bahasa Indonesia ke dalam perkembangan menurut corak baru.
8.       Pada 1950 Bahasa Indonesia memasuki periode baru Bahasa  Indonesia diakui Belanda dan Dunia, mengalami pembinaan, digunakan dalam pergaulan, menjadi bahasa ilmu, bahasa politik, bahasa hukum, dan bahasa ekonomi.
9.     Tahun1954 (28 oktober-2 November) diadakan konggres Bahasa Indonesia yg kedua di Medan.Dihadiri pembesar-pembesar negara, wakil-wakil pers, ahli-ahli bahasa, negara serumpun, sayangnya konggres tsb tidak diikuti oleh tindakan-tindakan positif yg menguntungkan Bahasa Indonesia selanjutnya.
10. Tahun 1972 Pemerintah menetapkan ejaan baru   yang merupakan selangkah maju Bahasa Indonesia menuju kesempurnaannya, yaitu tepatnya 16 Agustus 1972.
11. LBN (Lembaga Bahasa Nasional)  pada 1 Februari 1975 diubah menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Badan tsb mengadakan berbagai penelitian penataran, perkamusan, penerjemahan, penyuluhan dsb, seminar, sanggar kerja dan konferensi utk pembinaan dan perkembangan Bahasa Indonesia. Pada masa ini juga bekerjasama dg Malaysia disusun Kamus Peristilahan berbagai disiplin ilmu.Badan ini juga  menerbitkan majalah Bahasa dan Sastra, serta majalah Pengajaran Bahasa dan Sastra secara berkala, pembinaan melalui TVRI dan RRI.
Pada 28  Oktober 1978 diadakan konggres Bahasa Indonesia ke III di Jakarta yg berlangsung hingga 4 November 1978, dalam rangka ulang tahun Sumpah Pemuda ke-50. Dihasilkan 50 kertas kerja tentang berbagai permasalahan bahasa.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar