Kamis, 17 Januari 2013

Contoh-Contoh Hubungan Internasional yang Dilakukan Indonesia dengan Negara Lain


Contoh-Contoh Hubungan Internasional yang Dilakukan Indonesia dengan Negara Lain

loha loha ~ ~ ~ !
tugas lagi tugas lagi . . . pusing kepala dibikin nih tugas! @.@
kali ini, aku bakal nge-share tentang . . . .
"Contoh-Contoh Hubungan Internasional yang Dilakukan Indonesia dengan Negara Lain"
ini sumbernya buku pkn.... soalnya si-Guru minta presentasi tentang Contoh-Contoh Hubungan Internasional yang Dilakukan Indonesia dengan Negara Lain....


moga ini membantu~ ^_^

A.      Bilateral

1. Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea
                Hubungan internasional Indonesia dengan Korea berjalan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, Indonesia dan Korea melakukan suatu kerjasama dalam bentuk beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Korea.
                Beberapa program beasiswa diturunkan dari beberapa lembaga dan universitas di Korea. Ada pula yang diturunkan oleh Kedutaan Besar Korea di Indonesia.
                Program beasiswa ini tentunya membantu para siswa dan mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Korea. Program yang ditawarkan biasanya beasiswa S1, S2, hingga S3.

2. Hubungan Internasional Indonesia – Norwegia
                Hubungan bilateral Indonesia – Norwegia dalam bidang energi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebagai hasil nyata dari perjanjian kerjasama bidang energi yang ditandatangani di Jakarta tanggal 18 September 1995.
                Salah satu contoh dekatnya hubungan antara kedua negara ini dapat dilihat dari meningkatnya kegiatan seminar dalam bidang peningkatan produksi minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery), dan teknologi laut dalam.

3. Hubungan Internasional Indonesia-Inggris
                Hubungan Indonesia – Inggris berjalan di sektor perekonomian. Salah satu bentuk koneksi dagang Indonesia-Inggris adalah ekspor migas ke Inggris karena Inggris tak memiliki cadangan minyak bumi. Guna menutupi kekurangannya terpaksa pemerintah British Raya mencari koneksi dagang terhadap negara penghasil minyak bumi termasuk Indonesia.
                Bentuk kerjasama Indonesia-Inggris di sektor perdagangan antara lain ekspor baja, karet alam, mebel dari kayu ke Inggris. Sebaliknya Inggris mengekspor bahan pangan berupa gandum, makanan olah lainnya, berbagai macam jenis mesin pabrik dan teknologi IT ke Indonesia.

4. Hubungan Internasional Indonesia-Jepang
                Hubungan ini dalam bentuk forum investasi bersama tingkat tinggi pemerintah swasta antara Jepang dan Indonesia. Rencana investasi ini meliputi masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.

5. Hubungan Internasional Indonesia-Australia
                Hubungan ini dilakukan di bidang hukum dan perdagangan. Pemerintah Australia sepakat dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral, regional dan internasional. Kerja sama penegakan hukum dan keamanan. Meliputi penyelundupan manusia, perdagangan manusia dan kerjasama kejahatan.

6. Hubungan Internasional Indonesia-Ethiopia
                Hubungan ini melalui ekspor-impor produk utama Ethipopia dari Indonesia. Produk itu antara lain adalah sabun, benang, batu baterai, perlengkapan dapur, kertas. Sedangkan ekspor produk utama Ethiopia ke Indonesia adalah kulit

B.      Regional

1. Hubungan Internasional Indonesia dengan Negara-Negara ASEAN
                Hubungan Indonesia dengan negara-negara ASEAN salah satunya di bidang perdagangan yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area) yaitu dimana negara-negara yang berada di kawasan ASEAN dapat melakukan perdagangan bebas untuk melakukan ekspor impor tanpa dikenakan bea cukai.

C.      Multilateral      

1. Hubungan Internasional Indonesia  dengan banyak negara di seluruh dunia
                Hubungan Indonesia dengan PBB dalam bentuk perundingan mengenai hukum internasional dan tindakan terkait dengan masalah internasional.
                Dengan hubungan ini negara Indonesia berhak untuk mengajukan pandangan terhadap isu internasional. Bergabungnya Indonesia ke dalam PBB mempercepat proses penyelesaian konflik Indonesia – Belanda (penjajah), sehingga  mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949


sumber_buku pkn

macam- macam sarana hubungan internasional


macam- macam sarana hubungan internasional


loha~~~
akhirnya ngepost lagi nih! hehe >_< biasa, sibuk dengan sekolah XD
sekarang aku nge-share tentang 
MACAM-MACAM SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL
hope it will help you all~!

1.       Diplomasi
Dalam arti luas, kata “diplomasi” menunjuk pada seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Sumarsono Mestoko menyatakan bahwa diplomasi mencakup kegiatan:
a.       Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan tersebut
b.      Menyesuaikan kepentingan dari bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan daya dan tenaga yang ada padanya.
c.       Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan bangsa atau negara lain.
d.      Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya.
Diplomasi pada umumnya bersifat bilateral, namun dengan semakin kompleksnya masalah antarnegara, diplomasi yang bersifat multilateral makin penting.
Ada dua instrumen diplomasi, yaitu:
a.       Departemen Luar Negeri, yang biasanya berkedudukan di ibukota suatu negara pengirim.
b.      Perwakilan Diplomatik, yang ditetapkan daan berkedudukan di ibukota negara penerima.
Tiga fungsi dasar diplomat dalam mewakili negara dan bangsanya:
1.       sebagai lambang
diplomat merupakan lambang dari prestise nasional diluar negeri. Didalam upacara resmi, seorang diplomat mewakili kepala negara pengirim.
2.       sebagai wakil yudiris yang sah menurut hukum dan hubungan internasional
diplomat membuat dan menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum, mengumumkan pernyataan, dan mempunyai wewenang untuk meratifikasi dokumen atau mengumumkan dokumen yang telah disahkan oleh negara pengirim.
3.       sebagai perwakilan diplomatik
diplomat meneruskan semua keinginan negara pengirim sesuai dengan kebijakan yang telah dirumuskan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang diplomat menggunakan semua media yang ada yang resmi maupun tidak  resmi.
                Menurut Suwardi Wiriatmadja, tugas pokok para diplomat adalah:
a.       melaksanakan polotik/kebijakan dari negaranya sendiri
b.      melindungi kepentingan negara dan warga negaranya
c.       memberikan informasi, bahan-bahan keterangan laporan kepada pemerintahnya tentang perkembangan-perkemangan penting di dunia ini.
Tugas Diplomat Dibagi Dalam 4 Fase Pokok:
Perwakilan (representation)
Perundingan (negotiation)
Laporan (reporting)
Perlindungan kepentingan Bangsa, Negara, dan warga negaranya diluar negeri

2.       Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Bersifat verbal.
Perbadaannya dengan diplomasi ada dua (J.Frankel, 1980):
a.       Propaganda lebih ditujukan pada rakyat negara lain daripada kepada pemerintahannya.
b.      Propaganda untuk keuntungan diri sendiri, benar-benar perjuangan untuk kepentingan nasional dari negara yang berbuat propaganda.
Dalam melaksanakan propaganda , bisa digunakan teknik menyajikan pemberitahuan dan informasi subjektif dan sefaktual mungkin dan membiarkan pendengar atau pembaca membuat kesimpulannya sendiri, dan juga bisa menggunakan teknik bohong besar.
3.       Ekonomi
Sarana Ekonomi tidak perlu langsung dilakukan oleh pemerintah. Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik dalam masa damai maupun masa perang. Pada tingkat tertentu, semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi sendiri didalam negerinya.

4.       Kekuatan Militer Dan Perang
Bidang militer benar-benar dimonopoli oleh pemerintah. Walaupun demikian, suatu pemerintahan negara tidak lagi dapat menguasai bidang militer dengan sepenuhnya.
Peralatan kemiliteran yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukungan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tak memiliki rasa percaya diri. Mereka tak mampu menghindari tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman yang dilancarkan lawan, yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya.
Kekuatan militer akan kurang berdampak jika lawan tidak menyadari dan memperhitungkannya. Sebuah negara kadang harus mendemonstrasikan kekuatan militernya dihadapan bangsa dan negara lain.  


sumber_buku pkn