Tampilkan postingan dengan label seni budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seni budaya. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Oktober 2012

Pengertian Poster


Pengertian Poster 

Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar yang berisi pesan – pesan atau informasi kesehatan yang biasanya di tempel di tembok – tembok, di tempat – tempat umum atau di kendaraan umum. Sifat sebuah poster adalah mencari perhatian mata sekuat mungkin. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
Tujuan poster adalah menginformasikan kepada pembaca tentang sebuah informasi yang dikemas dengan kata-kata lebih singkat, padat, jelas dan menarik. Manfaat poster adalah agar para pembaca lebih mengerti apa yang ingin di ungkapkan sang penulis poster dengan menggunakan kata-kata yang lebih singkat dan sederhana.
Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu, sebagai alat propaganda, dan protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu, poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda.
Dari kedua definisi tersebut diatas, jelaslah bahwa poster adalah salah satu bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari suatu zaman. Oleh karena itu poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster akan menjadi elemen dalam Desain Komunikasi Visual.





Ciri-ciri sebuah poster:
1. Desain grafisnya memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.
2. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding, tempat-tempat umum atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
3. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
4. Bahasa singkat dan jelas.
5. Teks sebaiknya disertai gambar.
6. Dapat dibaca sambil lalu.
Syarat sebuah poster:
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
2. Kalimatnya singkat, padat, jelas dan berisi
3. Dikombinasikan juga dalam bentuk gambar
4. Menarik minat untuk dilihat
5. Bahan yang digunakan bagus, tidak mudak rusak, sobek.
6. Ukuran disesuaikan dengan tempat pemasangan dan target pembaca.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat poster adalah sebagai berikut:
1. gambar dibuat mencolok sesuai dengan ide yang hendak disampaikan.
2. kata-kata efektif, sugestif, dan mudah diingat.
3. tulisan dibuat besar-besar dan mudah dibaca.
4. poster dipasang di tempat yang strategis.



Prinsip Desain poster
1. Keseimbangan/ Balencing 
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yangmenghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yangdiisi dengan unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan tataletak desain yang bisa diterapkan: desain simetris/ formal dan tidaksimetris/ asimetris/ non-formal. Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran Keseimbangan dalam warna Keseimbangan yang diperoleh karena tekstur  Dari kesemuanya itu yang paling terasa adalah keseimbanganyang terbentuk dari dari komposisi
 2. Alur Baca/ Movement 
Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untukmengarahkan “mata pembaca” dalam menelusuri informasi, dari satubagian ke bagian yang lain.
3. Penekanan/ Emphasis
Penekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutanprioritas.Penekanan bisa dicapai dengan: Perbandingan ukuran Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar  Perbedaan warna yang mencolok Memanfaatkan bidang kosong Perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf 
4. Kesatuan/ Unity 
Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisahsedemikian rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. Misalnyanama gedung tempat acara berlangsung harus dekat dengan teksalamat.Kesatuan dapat dicapai dengan: Mendekatkan beberapa elemen desain Dibuat bertumpuk Memanfaatkan garuis untuk pemisahan informasi Dan perbedaan informasi Perbedaan warna latar belakang
5. Kesan/ Specific Appeal 
Poster dirancang untuk keperluan khusus berdasarkan suatu tema.Hal ini untuk memberikan “kesan” suatu sentuhan yang sesuaidengan produk, acara, atau layanan.Misalnya: Poster untuk parfum wanita sebaiknya terkesan feminin, lembut atau dekoratif. Poster untuk menjual truk, sebaiknya menggunakan warna-warnayang berat, huruf-huruf yang tebal dan masif.

Jenis-jenis Poster
Para pengamat seni grafis mengelompokkan jenis poster menjadi:
1. Poster Propaganda
2. Poster KampanyeSejak munculnya negara-negara demokrasi yang menyerahkankeputusan mengenai kepemimpinan kepada rakyat, poster dipergunakan sebagai alat untuk mencari simpati dari calonpemimpin pada pemilihan umum. Hingga kini, poster kampanyeselalu muncul pada setiap kesempatan saat dilakukan pemilihankepada kepala daerah maupun kepala negara.
3. Poster WantedPoster ini digunakan untuk memuat sayembara untuk menemukanpenjahat yang sedang dicari negara.
4. Poster CheesecakePoster ini merupakan jenis poster anak-anak muda. Poster inibiasanya berisikan gambar bintang-bintang rock dan pop, artis musik.
5. Poster FilmIndustri film sangat memanfaatkan poster untuk mempopulerkan film-filmnya. Hingga kini poster film dibuat menggunakan teknolog danprofesionalisme yang sangat tinggi karena dari situ dilibatkanlahkemampuan finansial yang sangat luas. Desainer-desainer terbaikdisewa untuk membuat karya-karya poster untuk mempromosikanfilm.
6. Poster Komik BukuPopularitas komik dunia mencapai puncaknya pada tahun 60-an. Halini memicu produksi massal dari poster-poster komik pada tahun 70-an ke atas.
7. Poster AffirmationTujuan pembuatan poster affirmation adalah untuk memotivasidengan kata-kata yang tertulis pada poster tersebut. Teks/ kata-katamotivasi yang tercantum biasanya tentang Leadership, Opportunitydan lain-lain.
8. Poster Riset dan Kegiatan IlmiahPoster ini merupakan jenis poster yang sering dipakai dikalanganakademis untuk mempromosikan kegiatan ilmiah yang hendakdilakukan.
9. Poster di dalam kelasPoster kelas mula-mula populer disekolah-sekolah di Amreika Utara.Ada berbagai jenis poster kelas yang biasa dibuat, yaitu poster untukmemotivasi murid agar bersikap baik, mengikuti desiplin sekolah,poster yang berisikan bahan pelajaran yang disusun debagaireferensi singkat, tabel perkalian, pengenalan bahasa asing, peta danlain-lain.
10. Poster Karya SeniPoster karya seni merupakan ekspresi dari desain grafis yang dibuatdengan tujuan “ seni untuk seni”. Hal itu biasanya merupakan ajangberkreasi bagi mahasiswa yang mempelajari bidang seni grafis.
11. Poster Pelayanan MasyarakatPelayanan masyarakat atau social compaign merupanan suatu jenisposter yang tidak bersifat komersial, atau tidakdiperdagangkan(seperti poster-poster Cheseecage, poster film,poster karya seni, dsb), karena poster semacam ini seringdilombakan oleh lembaga-lembaga pemerintahan maupun LSM.
12. Poster KomersialIni adalah jenis poster paling banyak kita jumpai di mana saja.poster  jenis ini di desain dan diproduksi sebagai sarana untukmempromosikan suatu produk dan dirpoduksi dengan budget tertentusesuai anggaran sales promotion. Munculnya poster-poster iklanyang krestif mampu mencuri perhatian pembacanya.
           



Kriteria sebuah poster yang baik:
1. Tulisan didalam poster harus jelas dan terbaca
Tulisan dalam poster itu sangat berguna sekali, karena pokok utama penyampaian pesan atau informasi dari sebuah poster adalah dari tulisan dan gambar. Dengan tulisan yang jelas dan mudah terbaca maka pesan yang hendak kita sampaikan ke sasaran melalui poster tersebut akan tersampaikan dengan baik.
2. Kombinasi gambar dan tulisan tidak berlebihan
Kekuatan utama dari sebuah poster adalah kombinasi antara tulisan dan gambar. Kadang dalam membuat poster, kita sering terjebak dengan ide kreatif kita sendiri. Maksud hati ingin membuat gambar dan tulisan yang bagus dan cantik tetapi yang terjadi malah gambar dan tulisan itu menjadi berlebihan. Misalnya banyaknya kombinasi warna, perpaduan, proporsi, peletakan, dan kuantitas gambar dan tulisan menjadikan poster yang tidak jelas bahkan bisa membuat kesan tampilan yang ruwet dan semarawut.
3. Jangan Egois dan hanya mengikuti selera kita
Jika kita ingin membuat sebuah poster untuk umum, tempatkanlah ego dan selera kita sebaik mungkin, maksudnya adalah posisikan diri kita sebagai pembaca bukan pembuat. Dengan begitu jika posisi kita sebagai pembaca maka apa yang akan kita tuangkan secara tidak langsung akan mengikuti selera pembaca.
4. Kombinasi Warna Yang Tepat
Coba anda bayangkan apabila poster anda mempunyai background warna putih (kode warna FFFFFF) dengan gambar dan tulisan yang berwarna grey (kode warna F8F8F8), pasti hasilnya tidak Jelas. Lain halnya jika background gambar berwarna merah tua (kode warna 66000) dengan kombinasi gambar atau tulisan berwarna kuning menyala (kode warna FFFF00) pasti hasilnya lebih bagus dan menarik.



Jumat, 22 Juni 2012

vokal


Vokal

Bunyi Huruf Vokal adalah Bunyi yang tidak disertai hambatan pada alat bicara , Hambatan hanya terdapat pada pita suara , Tidak terdapat artikulasi , Semua vokal dihasilkan dengan bergetarnya pita suara , Dengan demikian semua vokal adalah bunyi suara.
1. Vokal berdasarkan tinggi rendahnya posisi lidah.


Vokal Tinggi = [ i ], [ I ], [ u ], [ U ]

Vokal Madya = [ e ], [ �� ], [ e ], [ o ], [ c ]
Vokal Rendah = [ a ]










2. Vokal berdasarkan bagian lidah (depan, tengah, belakang) yang bergerak (gerak naik turunnya lidah).



Vokal Depan = [ i ], [ I ], [ e ], [ �� ], [ a ]

Vokal Tengah = [ a ]
Vokal Belakang = [ o ], [ c ], [ u ], [ U ]








3. Vokal berdasarkan posisi strukturnya



Struktur adalah keadaan hubungan posisional artikulator aktif dan artikulator pasif. Artikulator aktif adalah alat ucap yang bergerak menuju alat ucap yang lain saat membentuk bunyi bahasa. Artikulator pasif adalah alat ucap yang dituju oleh artikulator aktif saat membentuk bunyi bahasa.



Dalam bunyi vokal tidak terdapat artikulasi, maka struktur untuk vokal ditentukan oleh jarak lidah dengan langit-langit. Menurut strukturnya, vokal dapat dibedakan seperti uraian berikut.

a. Vokal tertutup (close vowels) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit. Vokal tertutup antara lain [ i ], [ u ].
b. Vokal semitertutup (half-close) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di bawah tertutup atau dua per tiga di atas vokal terbuka. Vokal semitertutup antara lain [ e ], [ o ], [ I ], [ U ].
c. Vokal semiterbuka (half-open) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di atas terbuka atau dua per tiga di bawah vokal tertutup. Vokal semiterbuka antara lain [ a ], [ �� ], [ c ].

d. Vokal terbuka (open vowels) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah dalam posisi serendah mungkin. Vokal terbuka adalah [ a ].


4. Vokal berdasarkan bentuk bibir saat vokal diucapkan.



Vokal tidak bulat/unrounded vowels (bibir tidak bulat dan terbentang lebar) = [ i ], [ I ], [ e ], [ �� ], [ e ]

Vokal netral/neutral vowels (bibir tidak bulat dan tidak terbentang lebar) = [ a ]
Vokal bulat/rounded vowels (bibir bulat) Terbuka bulat = [ c ]
Vokal bulat/rounded vowels (bibir bulat) Tertutup bulat = [ o ], [ u ], [ U ]
















Bunyi vokal dapat diucapkan dengan memanjangkan atau memendekkan vokal tersebut. Pemanjangan dan pemendekan pengucapan vokal dapat mengubah maksud pembicaraan. Pemanjangan vokal diberi tanda [ . . . ] di atas bunyi yang dipanjangkan atau tanda [ . . . : ] di samping kanan bunyi yang dipanjangkan.

Contoh:
Frasa tatap muka [ t a t a p ] [ m u k a ] bila vokal [ u ] dilafalkan pendek maka akan bermakna bertemu . Namun, jika vokal [ u ] dilafalkan memanjang [ t a t a p ] [ m u : ] [ k a ] maka akan menimbulkan makna menatapmu dan bunyi [ k a ] seakan-akan menghilang.
Dalam kehidupan sehari-hari pemanjangan dan pemendekan vokal jarang ditemui. Pemanjangan dan pemendekan vokal biasa ditemui dalam dunia hiburan, seperti pada dagelan atau acara humor dan komedi.








UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi
Artikulasi sangat diwajibkan bagi seorang penyanyi, karena pesan sebuah lagu disampaikan melalui syair yang dinyanyikan penyanyi tersebut.
Artikulasi berkaitan dengan bahasa yang digunakan pada lagu tersebut. untuk lagu berbahasa Indonesia, latihan dapat Anda bagi menjadi dua, yaitu :
- Huruf Vokal/hidup
Huruf vokal terdiri dari huruf A, I, U , E, O. latihlah berulang-ulang melafalkan kelima huruf ini. Buka mulut anda selebar-lebarnya sesuai dengan huruf yang anda lafalkan.
Perlu diperhatikan, setiap huruf harus dilafalkan dengan benar, huruf A harus benar-benar berbunyi A bukan HA atau AH, huruf I bukan IH, huruf E, benar-benar berbunyi E bukan Ek, dan seterusnya. Jadi latihlah selalu melafalkan huruf-huruf vokal ini secara rutin.

- Huruf Konsonan/mati
Huruf konsonan adalah huruf selain A,I,U,E dan O. lafalkan benar-benar huruf ini dengan baik. Perlu diperhatikan pada huruf B, P, dan T, jangan melakukan penekanan yang berlebihan pada ketiga huruf ini.

2. Pernafasan

Pernafasan ada dua yaitu pernapasan perut dan diafragma. Pada pernapasan perut, ronga perut berfungsi untuk menyimpan udara, seseorang yang menggunakan pernapasan perut akan terlihat, perutnya akan selalu bergerak seiring nafas orang tersebut. sedangkan pernapasan diafragma menggunakan rongga dada untuk menyimpan udara. Dalam bernyanyi dan memainkan alat musik tiup dianjurkan untuk menggunakan pernapasan diafragma ini. Dengan menggunakan pernafasan diafragma, penggunaan udara/napas lebih efektif dalam membantu produksi suara.

Latihlah pernapasan ini, dengan cara menarik nafas dengan mengisi rongga dada, bukan perut. Lalu buang/keluarkan nafas anda perlahan-lahan. Lakukan latihan ini bersamaan dengan latihan huruf vokal A. I, U, E, O.

3. Solfegio

Latihan solfegio dapat dilakukan dengan bantuan gitar atau alat musik melodis lainnya. Misal jika menggunakan gitar, petik satu senar/nada lalu ikuti dengan vokal anda. Tirulah nada gitar tersebut seakurat mungkin dengan suara anda. Lanjutkan latihan dengan nada-nada lain. Latihan ini berguna untuk melatif kepekaan anda terhadap nada, dan akurasi nada yang anda nyanyikan.

Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.



Contoh Jenis-jenis Vokal

mezzo sopran
mezzo sopran-(/ mɛtsoʊ / dalam bahasa Inggris, tapi [mɛddzo] dalam bahasa Italia) (yang berarti "sedang" atau "tengah" "sopran" dalam bahasa Italia) adalah jenis suara bernyanyi klasik perempuan yang kisaran terletak di antara sopran dan contralto yang nyanyian suara, biasanya membentang dari C A di bawah tengah ke A dua oktaf di atas (yaitu A3-A5 dalam notasi ilmiah lapangan, di mana C tengah = C4). Dalam ekstrem bawah dan atas, beberapa mezzo-soprano dapat memperpanjang ke G di bawah C tengah (G3) dan paling tinggi "C tinggi" (C6) [1].



Sementara mezzo sopran umumnya memiliki nada, lebih berat lebih gelap dari soprano, suara mezzo sopran-bergema dalam berbagai lebih tinggi dari contralto a. Istilah Dugazon dan Galli-Marie kadang-kadang digunakan untuk merujuk ke cahaya mezzo-soprano, setelah nama-nama penyanyi terkenal. Sebuah castrato setara dengan rentang vokal untuk rentang mezzo sopran-yang disebut sebagai mezzo sopran-castrato atau mezzista. Hari ini, Namun, hanya perempuan harus disebut sebagai mezzo-soprano;. Pria bernyanyi dalam kisaran wanita disebut countertenors [2] Dalam prakteknya opera saat ini, penyanyi wanita dengan tessituras sangat rendah sering disertakan antara mezzo sopran, karena penyanyi di kedua kisaran mampu menutupi yang lain, dan contraltos opera sejati sangat jarang. [1] Untuk informasi tentang non-klasik mezzo sopran melihat klasifikasi Suara non-klasik musik.


Mezzo sopran biasanya menyanyi peran sekunder dalam opera; pengecualian termasuk peran judul dalam Bizet Carmen itu, Angelina (Cinderella) di Rossini La Cenerentola, dan Rosina di Pemangkas Rambut Rossini dari Seville (yang semuanya juga dinyanyikan oleh soprano). Peran khas untuk mezzo-soprano termasuk tiga serangkai stereotip terkait dengan contraltos dari "penyihir, bitches, dan celana": [3] penyihir, perawat, dan perempuan yang bijaksana, seperti Azucena di Verdi Il Trovatore; penjahat dan seductresses seperti Amneris di s Verdi Aida, dan "celana" karakter (karakter laki-laki dimainkan oleh penyanyi wanita) seperti Cherubino di nozze Mozart Le Figaro di. Mezzo-soprano juga terwakili dalam musik barok, musik barok dini dan opera [1]. Namun, ada tradisi yang signifikan dalam berbahasa Perancis opera abad 19 untuk memberikan peran perempuan terkemuka untuk mezzos, seperti misalnya dalam Béatrice et Benediktus, La Damnation de Faust, Don Quichotte, La Favorit, Mignon, Samson et Dalila, Les Troyens, dan Werther serta Carmen tersebut.

Beberapa peran yang ditujukan untuk soprano soubrette ringan yang dinyanyikan oleh mezzo soprano, yang sering memberikan kualitas, lebih lengkap lebih dramatis. Peran tersebut termasuk Despina di Mozart Cosi fan Tutte dan Zerlina di Don Giovanni [4]. Mezzos juga kadang-kadang memainkan peran soprano dramatis seperti Santuzza di Mascagni yang Cavalleria Rusticana, Lady Macbeth di Macbeth Verdi, dan Kundry di Parsifal Wagner. [5]

Secara umum mezzos dipecah menjadi tiga kategori: Coloratura mezzo sopran, mezzo-soprano Lyric, dan Drama mezzo sopran.

Kontralto
Kontralto adalah tipe suara terendah untuk seorang wanita, dengan tessitura terendah, berada di antara tenor danmezzo-soprano. Biasanya tipe ini berenggang dari F di bawah C tengah (F3 di scientific pitch notation) sampai G di atas C tengah (G5), walaupun dalam beberapa suara istimewa bisa dari E di bawah C tengah (E3) atau B kedua di atas C tengah (B5).
Bariton
Bariton adalah jenis suara yang umum bagi pria dewasa antara suara bass dan tenor.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani βαρυτονος, yang berarti "suara dalam". Dalam musik suara ini biasanya ditulis dalam nada A kedua di bawah nada C tengah hingga ke nada F di atas nada C tengah (A2-F4), tergantung pada keadaan.



Kategori suara
Kategori suara atau fächer dan peranan bariton dalam opera antara lain :
Bariton lirik
  • Jangkauan suara: Dari B di bawah C rendah hingga ke G di atas C tengah (B-g). Suara ini adalah jenis suara bariton yang lunak dan merdu, tidak berapa keras, ringan dan juga rendah jika dibandingkan dengan bariton dramatik. Suara ini dikatakan sebagai suara kebiasaan yang paling banyak dimiliki oleh penyanyi dalam rentangan ini. Peranan komik (ringan atau lucu) sangat cocok untuk suara ini.
  • Peranan:
Bariton bel kanto (koloratura)
  • Jangkauan suara: Dari B di bawah C rendah hingga ke G di atas C tengah (B-g). Suara ini adalah lebih kurang sama dengan suara bariton lirik, tetapi dianggap sebagai lebih tangkas dalam nyanyian "berbunga" dan koloratura. Peranan komik (ringan dan lucu) atau lebih kepada orang baik-baik sangat cocok untuk suara ini, biasanya di dalam opera bel kanto.
  • Peranan:
Bariton kavalier
  • Jangkauan suara: Dari A di bawah C rendah hingga G# di atas C tengah (A hingga g#). Suara ini lebih padu dan boleh menyanyikan nada bariton lirik dan dramatik. Ia lebih berunsurkan kelembutan yang bersuara merdu. Suara ini kurang tinggi jika dibandingkan dengan bariton Verdi.
  • Peranan:
Di antara penyanyi-penyanyi yang tergolong dalam fächer ini adalah Dmitri Hvorostovsky, Eberhard Wächter dan Sherrill Milnes.
Bariton dramatik
  • Jangkauan suara: Dari E tengah satu oktaf di bawah C rendah hingga F di atas C tengah (E to f). Suara ini adalah suara yang keras dan bernada kelam. Ia mempunyai hubungan erat dengan kategori Heldenbariton yaitu fach bariton untuk repertoir Jerman. Peranan untuk suara ini juga kadang kala dipanggil sebagai bariton-bas dan kebiasaannya mempunyai tonal dramatik. Peranan – peranan ini kebiasaannya tidak naik melebihi F iaitu tahap tertinggi lingkungan suara penyanyi bariton.
  • Peranan:
Antara penyanyi yang tergolong dalam fächer ini termasuk Norman Bailey.
Bariton Verdi
  • Jangkauan suara: Dari A di bawah C rendah hingga G# di atas C tengah (A to g#). Suara ini merupakan suara kategori khas fach bariton. Bariton Verdi merujuk kepada penyanyi yang berupaya menyanyi nada tertinggi bariton dengan konsisten dan mudah. Tahap itu kadang kala menjangkau sampai B mol di atas C tengah.
  • Peranan:
Di antara penyanyi-penyanyi yang tergolong dalam fächer ini adalah Titta Ruffo, Piero Cappuccilli dan Sherrill Milnes.
Baryton-noble
  • Di ambil dari bahasa Perancis, suara ini digambarkan sebagai suara lunak, vokal yang halus tetapi mempunyai kuasa yang padu dan kesemua faktor tersebut mempunyai keseimbangan penuh. Kategori ini berasal dari gedung opera Palais Garnier, di Paris tetapi dipengaruhi kuat oleh penggubah-penggubah terkemuka seperti Verdi untuk peranan Don Carlo dalam Ernani dan La forza del destino; Count Luna dalam Il trovatore, Doge of Genoa dalam Simon Boccanegra, begitu juga Richard Wagner untuk peranan Wotan dan Amfortas.
Baryton-Martin
  • Jangkauan suara: Dari C rendah hingga ke Ab di atas C tengah C (C hingga ab)[2]. Fach ini adalah suara yang kurang mampu menjangkau kemampuan bariton untuk mencapai G2 di bawah B2. Suara ini lebih ringan dan hampir bercirikan suara penyanyi tenor. Suara ini kerap terdengar dalam repertoir Perancis saja dan dinamakan sesuai dengan nama seorang penyanyi Perancis, Jean-Blaise Martin. Martin tertarik akan corak nyanyian dengan penggunaan falseto dan menggunakan fach ini untuk membedakan suaranya dari bariton Verdi. [3]
  • Peranan:
    • Pelléas, Pelléas et Mélisande (Claude Debussy)
    • L'Horloge Comtoise, L'Enfant et les Sortilèges (Maurice Ravel)
Di antara penyanyi-penyanyi yang tergolong dalam fächer ini adalah Camille Maurane dan Pierre Bernac.





Alto
Istilah musik alto, yang berarti "tinggi" di Italia ( Latin : Altus ), mengacu pada tertinggi kedua bagian dari kontrapungtal tekstur musik dan juga diterapkan terkait jangkauan vokal , khususnya paduan suara musik. Lebih jarang menggambarkan solo tertinggi laki-laki jenis suara (biasanya ditunjuk countertenor ), dan juga akar kata dari contralto , jenis suara terendah standar perempuan. Ketika menentukan instrumen, "alto" juga dapat merujuk baik ke kisaran vokal yang sesuai ( alto flute & alto trombon , masing-masing instrumen umum terendah dan tertinggi dari keluarga mereka) atau untuk peran musik ( treble atau alto perekam dan klarinet alto , dengan kisaran F4-F6 dan G2-B 5).
Etimologi
Dalam musik paduan suara untuk suara campuran , "alto" menggambarkan bagian terendah biasanya dinyanyikan oleh perempuan. Penjelasan untuk anomali dari nama ini dapat ditemukan tidak dalam penggunaan dewasa falsettists di paduan suara laki-laki dan anak laki-laki tapi lebih jauh lagi dalam inovasi dalam komposisi selama pertengahan abad ke-15 . Sebelum kali ini biasa untuk menulis nyanyian merdu atau superius terhadap jangka waktu (dari bahasa Latin Tenere, untuk memegang) atau 'dikuasai' bagian, yang dapat menambahkan contratenor , yang berada dalam tandingan dengan (dengan kata lain, melawan = kontra) tenor. Para komposer dari Ockeghem generasi itu menulis dua bagian contratenor dan ditunjuk sebagai contratenor Altus dan contratenor bassus; mereka masing-masing lebih tinggi dan lebih rendah dari bagian tenor. Dari menurunkan kedua istilah modern "alto" (dan contralto) dan " bass ".
Deskripsi
Kisaran alto dalam musik paduan suara adalah sekitar dari G3 (G di bawah C tengah) untuk F5 (F pada oktaf kedua di atas C tengah). Dalam penggunaan umum, alto digunakan untuk menggambarkan jenis suara yang biasanya menyanyikan bagian ini, meskipun ini tidak sepenuhnya benar: alto, seperti tiga lainnya standar klasifikasi suara yang modern paduan suara ( soprano , tenor dan bass ) pada awalnya ditujukan untuk menggambarkan bagian dalam tekstur homophonic atau polifonik, bukan tipe suara individu; [1] tidak adalah istilah alto dan contralto dipertukarkan atau identik, meskipun mereka sering diperlakukan seperti itu. Meskipun beberapa wanita yang bernyanyi di paduan suara alto adalah contraltos, banyak akan lebih tepat jika disebut mezzo sopran (suara kisaran agak lebih tinggi dan berbeda timbre ), dan laki-laki banyak countertenors (ini istilah yang terakhir merupakan sumber kontroversi, beberapa otoritas lebih memilih penggunaan istilah "alto laki-laki" bagi mereka countertenors yang menggunakan terutama falsetto produksi suara). Suara contralto adalah masalah timbre vokal dan tessitura serta jangkauan, dan contralto tunggal klasik terlatih biasanya akan memiliki jangkauan lebih besar dari bagian paduan suara alto yang normal baik di atas dan rentang yang lebih rendah. Namun, tessitura vokal dari contralto yang terlatih secara klasik masih akan membuat penyanyi menyanyi lebih nyaman di bagian bawah suara. Sebuah contralto non-solo paduan suara juga mungkin memiliki kisaran rendah ke D3 (sehingga mungkin menemukan lebih mudah untuk menyanyikan bagian tenor paduan suara), tetapi beberapa harus bernyanyi di atas kesulitan E5. Dalam konteks paduan suara mezzo sopran dan contraltos mungkin menyanyikan bagian alto, bersama dengan countertenors, sehingga memiliki tiga warna nada vokal (dan dua alat produksi vokal) menyanyikan catatan yang sama. [2]
Alto jarang digunakan untuk menggambarkan suara solo, meskipun ada banyak hal dalam penggunaan umum dalam berbagai bahasa dan budaya yang berbeda untuk penyanyi solo dalam rentang ini. Contohnya termasuk contralto, countertenor, haute-contre , dan tenor Altino antara lain.
Istilah "alto" juga digunakan untuk menunjuk jenis tertentu clef musik. Lihat alto clef .