Kamis, 17 Januari 2013

macam- macam sarana hubungan internasional


macam- macam sarana hubungan internasional


loha~~~
akhirnya ngepost lagi nih! hehe >_< biasa, sibuk dengan sekolah XD
sekarang aku nge-share tentang 
MACAM-MACAM SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL
hope it will help you all~!

1.       Diplomasi
Dalam arti luas, kata “diplomasi” menunjuk pada seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Sumarsono Mestoko menyatakan bahwa diplomasi mencakup kegiatan:
a.       Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan tersebut
b.      Menyesuaikan kepentingan dari bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan daya dan tenaga yang ada padanya.
c.       Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan bangsa atau negara lain.
d.      Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya.
Diplomasi pada umumnya bersifat bilateral, namun dengan semakin kompleksnya masalah antarnegara, diplomasi yang bersifat multilateral makin penting.
Ada dua instrumen diplomasi, yaitu:
a.       Departemen Luar Negeri, yang biasanya berkedudukan di ibukota suatu negara pengirim.
b.      Perwakilan Diplomatik, yang ditetapkan daan berkedudukan di ibukota negara penerima.
Tiga fungsi dasar diplomat dalam mewakili negara dan bangsanya:
1.       sebagai lambang
diplomat merupakan lambang dari prestise nasional diluar negeri. Didalam upacara resmi, seorang diplomat mewakili kepala negara pengirim.
2.       sebagai wakil yudiris yang sah menurut hukum dan hubungan internasional
diplomat membuat dan menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum, mengumumkan pernyataan, dan mempunyai wewenang untuk meratifikasi dokumen atau mengumumkan dokumen yang telah disahkan oleh negara pengirim.
3.       sebagai perwakilan diplomatik
diplomat meneruskan semua keinginan negara pengirim sesuai dengan kebijakan yang telah dirumuskan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang diplomat menggunakan semua media yang ada yang resmi maupun tidak  resmi.
                Menurut Suwardi Wiriatmadja, tugas pokok para diplomat adalah:
a.       melaksanakan polotik/kebijakan dari negaranya sendiri
b.      melindungi kepentingan negara dan warga negaranya
c.       memberikan informasi, bahan-bahan keterangan laporan kepada pemerintahnya tentang perkembangan-perkemangan penting di dunia ini.
Tugas Diplomat Dibagi Dalam 4 Fase Pokok:
Perwakilan (representation)
Perundingan (negotiation)
Laporan (reporting)
Perlindungan kepentingan Bangsa, Negara, dan warga negaranya diluar negeri

2.       Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Bersifat verbal.
Perbadaannya dengan diplomasi ada dua (J.Frankel, 1980):
a.       Propaganda lebih ditujukan pada rakyat negara lain daripada kepada pemerintahannya.
b.      Propaganda untuk keuntungan diri sendiri, benar-benar perjuangan untuk kepentingan nasional dari negara yang berbuat propaganda.
Dalam melaksanakan propaganda , bisa digunakan teknik menyajikan pemberitahuan dan informasi subjektif dan sefaktual mungkin dan membiarkan pendengar atau pembaca membuat kesimpulannya sendiri, dan juga bisa menggunakan teknik bohong besar.
3.       Ekonomi
Sarana Ekonomi tidak perlu langsung dilakukan oleh pemerintah. Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik dalam masa damai maupun masa perang. Pada tingkat tertentu, semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi sendiri didalam negerinya.

4.       Kekuatan Militer Dan Perang
Bidang militer benar-benar dimonopoli oleh pemerintah. Walaupun demikian, suatu pemerintahan negara tidak lagi dapat menguasai bidang militer dengan sepenuhnya.
Peralatan kemiliteran yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukungan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tak memiliki rasa percaya diri. Mereka tak mampu menghindari tekanan-tekanan dan ancaman-ancaman yang dilancarkan lawan, yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya.
Kekuatan militer akan kurang berdampak jika lawan tidak menyadari dan memperhitungkannya. Sebuah negara kadang harus mendemonstrasikan kekuatan militernya dihadapan bangsa dan negara lain.  


sumber_buku pkn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar